Pelantikan Pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan Musik Gereja Masa Bakti 2023/2025
13/03/2023Raker 2023 STAKPN Sentani, Resmi Dibuka oleh Dirjen Bimas Kristen
22/03/2023SENTANI—Ketua STAKPN Sentani menjadi narasumber dalam kegiatan Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama bagi ASN di Wilayah Kerja Kementerian Agama Kabupaten Jayapura yang digelar oleh Balai Diklat Keagamaan Provinsi Papua di Hotel Horex Sentani, Kamis (16/03/2023).
Sesuai jadwal dalam undangan, sesi pertama Ketua menyajikan materi tentang “Nilai Moderasi Bergama dalam Perspektif Teologis Agama”. Dalam kesempatan tersebut Ketua menjelaskan bahwa ASN yang beragama Kristen di Wilayah Kerja Kementerian Agama Kabupaten Jayapura harus menjadi berkat bagi sesama umat dengan mengejawantahkan nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan yaitu mengasihi, mengampuni, rendah hati, tidak berkata kotor, berintegritas, motivasi yang benar, bertindak adil, dan toleransi.
“ASN di Wilayah Kerja Kementerian Agama Kabupaten Jayapura harus menjadi berkat bagi sesama umat, karena itu nilai nilai-nilai moderasi beragama harus diejawantahkan dalam kehidupan adalah saling mengasihi, bisa mengampuni mereka yang berbuat salah, selalu rendah hati, mengucapkan kata-kata yang membawa damai sejahtera, memiliki integritas dalam bekerja, memiliki motivasi yang benar, selalu bertindak adil dalam setiap perkara, dan toleransi terhadap mereka yang berbeda keyakinan, semua nilai-nilai ini tertulis di dalam Alkitab dan diperintahkan oleh Tuhan kepada kita untuk melakukannya,” kata Ketua.
Sementara sesi kedua, Ketua menyajikan materi tentang “Nilai-nilai Universal dalam Agama” yang penjelasannya menekankan pada nilai Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai nilai ideal bagi negara dan seluruh umat beragama di Indonesia.
“Nilai Ketuhanan dalam Pancasila menunjukkan bahwa eksistensi negara, bangsa, dan manusia Indonesia yang berelasi dengan Tuhan serta diyakini sebagai sumber segala kebaikan bagi seluruh agama,” jelas Ketua.
Secara detail, Ketua mengurai nilai-nilai agama universal yaitu bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama, membina kerukunan hidup, dan membangun relasi yang intim dengan Tuhan.
“Nilai universal agama yang diterima oleh semua agama di Indonesia antara lain; bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama, tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kita kepada orang lain, membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama, dan membangun hubungan yang intim antara manusia dengan Tuhan melalui ritual keagamaan,” tambah Ketua.