Penyusunan Kurikulum KKNI Sebagai Perwujudan Mutu Perguruan Tinggi
01/11/2023Penyusunan Kurikulum Magister Teologi Berbasis KKNI
08/11/2023SENTANI—Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri (STAKPN) Sentani menggelar Wisuda ke-XXIV Program Sarjana dan Pascasarjana Tahun 2023 dengan mengusung tema “Cendekiawan Kristen: Nasionalis, Humanis, dan Moderat Dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045”. Upacara wisuda ini digelar di Suni Garden Lake Hotel & Resort-Managed by Parkside Sentani, Jumat (3/11/2023).
STAKPN Sentani kembali memperoleh kepercayaan untuk meluluskan 119 wisudawan Program Sarjana terdiri dari 77 wisudawan Jurusan Studi Pendidikan Agama Kristen, 18 wisudawan Jurusan Teologi, 19 wisudawan Jurusan Musik Gereja, 5 wisudawan Jurusan Pendidikan Kristen Anak Usia Dini, dan 11 wisudawan Program Pascasarjana Jurusan Pendidikan Agama Kristen yang siap berkiprah di tengah-tengah masyarakat.
Wisudawan yang lulus dengan predikat Cumlaude atas nama Yuliana Patanduk, M.Pd dari Program Pascasarjana Jurusan Pendidikan Agama Kristen dengan IPK 3,90, Patar Ardianto Butar-Butar, S.Pd dari Program Sarjana Jurusan Pendidikan Agama Kristen dengan IPK 3,78, Alrita Regyna Oktavia Wangka Dien, S.Th dari Jurusan Teologi dengan IPK 3,79, Elisya Gianina Christina Tamaela, S.Pd dari Jurusan Musik Gereja dengan IPK 3,55, dan Marselina Batbual, S.Pd dari Jurusan PendidikPendidikan Kristen Anak Usia Dini dengan IPK 3,62.
Perwakilan lulusan terbaik Alrita Regyna Oktavia Wangka Dien, S.Th saat menyampaikan pesan dan kesan, mengatakan bahwa pertanggungjawaban atas ilmu dan gelar yang telah diperoleh para lulusan akan terus ada; setiap lulusan Kristen mengemban misi suci untuk membangun peradaban bangsa yang bermartabat dan mewujudkan Indonesia emas di tahun 2045, hal ini dapat dicapai melalui pengembangan jiwa humanis, nasionalis, dan moderat, yang sejalan dengan tanggung jawab sebagai Cendekiawan Kristen. “Tanggung jawab sebagai mahasiswa barangkali telah usai, tapi tanggung jawab atas ilmu dan gelar yang kita miliki akan terus ada di pundak kita sepanjang perjalanan kehidupan, sebagai Cendekiawan Kristen kita mesti membangun kekuatan jiwa nasionalis, humanis, dan moderat sebagai budidaya pendidikan tinggi, kita mengemban misi suci untuk membangun peradaban bangsa yang bermartabat, mewujudkan Indonesia emas 2045”,
Alrita juga menyemangati para lulusan STAKPN Sentani untuk tetap survive dalam kehidupan masyarakat yang penuh dengan berbagai dinamika tantangan daya saing dengan mengutip pepatah Jepang. ” Selamat memasuki kehidupan baru yang penuh dengan dinamika tantangan daya saing, ingat pepatah Jepang yang mengatakan “Nana korobi ya oki” artinya “jatuh 7 kali, bangkit 8 kali”, walau dalam perjuangan kita berkali-kali gagal, tapi jangan sampai putus asa untuk bangkit kembali, kita harus berdiri lebih kuat untuk menjawab berbagai rintangan yang menghadang,” Tambah Alrita.
Sementara Ketua STAKPN Sentani, Dr. Fredrik Warwer, M.Th dalam sambutan menegaskan bahwa, pada tahun 2045 Indonesia memasuki era keemasan, di mana perguruan tinggi memiliki peran utama sebagai pusat pengetahuan yang diharapkan dapat mengoptimalkan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk generasi penerus, sebagai langkah antisipatif menghadapi berbagai tantangan persaingan di masa depan. “ Indonesia mengalami usia emas pada tahun 2045, perguruan tinggi memainkan peran sentral sebagai menara air yang diharapkan mampu menjadi hilirisasi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi generasi bangsa dalam mengantisipasi dinamika tantangan daya saing pada tahun 2045 “, Kata Ketua.
Ketua juga menyampaikan, keunggulan kompetitif perguruan tinggi harus mendorong tantangan persaingan dan solusi untuk tantangan persaingan pada usia emas Indonesia 2045 harus diimbangi dengan nilai-nilai nasionalis, humanis, dan moderat.
“Tantangan daya saing perlu diberdayakan dengan adanya keunggulan kompetitif yang menjadi ciri khas dari perguruan tinggi tersebut, selain itu jawaban atas tantangan daya saing pada usia Indonesia emas 2045 mesti diimbangi dengan kekuatan karakter yang nasionalis, humanis, dan moderat,” Imbuh Ketua.
Dirjen Bimas Kristen, Dr. Jeane Marie Tulung, S.Th.,M.Pd juga memberi sambutan dalam upacara wisuda ini secara virtual melalui media zoom. Dirjen mengatakan bahwa, dalam rangka meningkatkan kualitas, progresivitas, dan daya saing di tengah masyarakat, maka setiap lulusan STAKPN Sentani wajib menunjukkan sikap terbuka terhadap hal-hal yang bersifat strategis dengan penekanan khusus pada pengembangan bidang keagamaan Kristen. “Tanggung jawab setiap wisudawan STAKPN Sentani adalah tanggap pada isu-isu strategis terutama pengembangan bidang keagamaan Kristen, mampu berkontribusi, melakukan akselerasi, meningkatkan mutu, progresivitas, dan berdaya saing di tengah masyarakat”.
Selain itu pesan Dirjen, setiap lulusan dituntut untuk menumbuhkan kesadaran dan tekad untuk terlibat dalam percepatan kemajuan pendidikan di wilayah-wilayah Kristen di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). ” Setiap wisudawan juga mesti membangun kesadaran, membulatkan tekad untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) yang merupakan kantong umat Kristen,” Imbuh Dirjen.
Upacara wisuda berlangsung dengan lancar dan sukses dari awal hingga akhir dan diisi oleh paduan suara Fox Day STAKPN Sentani serta Tim Tari Kadensa dari mahasiswa yang menambah hikmatnya puncak perayaan akademik ini.