SENTANI—Dalam upaya mendorong harmoni sosial dan keberagaman yang damai, Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri (STAKPN) Sentani mengadakan kegiatan “Penguatan Moderasi Beragama Pemuda Lintas Iman” di Aula Kantor Distrik Sentani pada Rabu, 13 November 2024. Acara ini penting bagi implementasi program Kampung Moderasi Beragama, yang diinisiasi untuk menciptakan masyarakat yang saling menghormati perbedaan dalam keberagaman agama.
Dr. Fredrik Warwer, M.Th., Ketua STAKPN Sentani, dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud nyata dukungan terhadap kebijakan Kementerian Agama RI terkait moderasi beragama. “Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat dapat saling menghormati perbedaan dan menciptakan harmoni dalam komunitas agama yang beragam,” ungkapnya.
Plt Kelurahan Hinekombe, Opince Dimara, turut memberikan apresiasi atas inisiatif ini. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini sangat relevan untuk membangun sikap beragama yang penuh kedamaian dan toleransi, khususnya bagi pemuda. “Kami berharap generasi muda dapat terus meyakini dan memahami ajaran agamanya sendiri sembari menghargai keberagaman yang ada,” ujarnya.
Acara ini diisi dengan dua sesi materi yang mendalam. Dr. Yohanes Labobar, M.Th., Dosen STAKPN Sentani, membawakan materi pertama tentang esensi dan peran pemuda lintas iman dalam mengimplementasikan moderasi beragama di masyarakat. Sementara itu, Daniel Syafaat Siahaan, M.Si.Teol., Sekretaris Pokja Moderasi Beragama STAKPN Sentani, memaparkan program kerja dan keberlanjutan agenda Kampung Moderasi Beragama.
Kegiatan ini dihadiri oleh pemuda lintas iman, tokoh agama, serta perwakilan pemerintah Kelurahan Hinekombe dan Entrop. Kehadiran berbagai pihak ini mencerminkan semangat kolaborasi dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan damai.
Menuju Keberlanjutan Moderasi Beragama
Melalui Kampung Moderasi Beragama, STAKPN Sentani menunjukkan komitmen untuk terus membina generasi muda yang berperan aktif dalam merawat keberagaman. Harapannya, agenda ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial tetapi juga berdampak langsung pada kehidupan masyarakat di Kelurahan Hinekombe dan sekitarnya.
Acara ini diakhiri dengan diskusi interaktif antara peserta dan narasumber, yang menghasilkan berbagai pikiran objektif untuk memperkuat peran pemuda lintas iman dalam moderasi beragama. Peserta sepakat bahwa keberagaman adalah anugerah yang harus dirawat bersama demi mewujudkan Indonesia yang damai dan harmonis.
Penulis : Godlif M.
Editor : GNP
Desain : Robyn
